
Antibiotik adalah obat yang berfungsi melawan infeksi bakteri. Namun, penggunaannya yang sembarangan dan tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan risiko kesehatan serius. Meskipun antibiotik mudah didapatkan di beberapa tempat, penting bagi kita untuk memahami bahwa penggunaan antibiotik tanpa resep dokter bukan hanya berbahaya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara luas.
Berikut ini adalah beberapa bahaya yang perlu Anda ketahui mengenai penggunaan antibiotik tanpa resep dokter.
1. Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri menjadi kebal terhadap obat yang sebelumnya efektif untuk membunuhnya. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter seringkali tidak mengikuti dosis dan durasi yang benar, sehingga bakteri tidak sepenuhnya hilang dan menjadi resisten. Resistensi antibiotik adalah salah satu masalah kesehatan global terbesar karena dapat membuat infeksi umum menjadi sulit, bahkan tidak mungkin, untuk disembuhkan dengan antibiotik yang ada.
2. Kerusakan Hati dan Ginjal
Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter juga dapat membebani hati dan ginjal, terutama jika penggunaannya berlangsung jangka panjang atau tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Kedua organ ini bekerja untuk menyaring dan membuang obat dari tubuh, sehingga paparan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi hati dan ginjal. Beberapa jenis antibiotik juga lebih berisiko menyebabkan kerusakan hati, terutama jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis.
3. Membahayakan Mikroflora Usus
Antibiotik tidak hanya membunuh bakteri jahat, tetapi juga bakteri baik yang ada dalam tubuh, terutama di usus. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, seperti diare, dan dalam jangka panjang bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Bakteri baik dalam usus memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, sehingga penggunaan antibiotik tanpa pengawasan bisa merusak keseimbangan mikroflora usus yang sehat.
4. Resiko Terjadi Obesitas
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat memang bisa mempengaruhi berat badan seseorang, tetapi bukan secara langsung menyebabkan kegemukan. Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, yaitu kumpulan bakteri baik yang hidup di dalam usus dan berperan penting dalam proses pencernaan, metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh. Ketika antibiotik digunakan dalam jangka panjang atau secara berlebihan, bakteri baik ini bisa berkurang atau terganggu, yang berdampak pada kemampuan tubuh untuk mencerna dan menyerap nutrisi dengan efektif.
5. Efek Samping dan Reaksi Alergi yang Tidak Terduga
Antibiotik dapat memiliki efek samping seperti mual, diare, reaksi alergi, bahkan efek yang lebih serius seperti gangguan fungsi hati dan ginjal. Penggunaan tanpa resep dokter meningkatkan risiko efek samping ini, terutama karena tanpa konsultasi, pasien mungkin tidak tahu apakah tubuhnya cocok dengan jenis antibiotik tertentu. Pada kasus yang lebih serius, reaksi alergi terhadap antibiotik bisa menyebabkan syok anafilaktik yang berpotensi mengancam nyawa.
Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter memiliki berbagai risiko yang dapat berdampak pada kesehatan individu dan masyarakat luas. Mulai dari resistensi antibiotik, efek samping berbahaya, hingga biaya kesehatan yang meningkat, penggunaan antibiotik harus diatur dengan bijak. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai bahaya ini, diharapkan masyarakat dapat menggunakan antibiotik dengan lebih bertanggung jawab dan mendukung upaya dalam memerangi resistensi antibiotik global.
Referensi :
- https://hellosehat.com/infeksi/bahaya-beli-antibiotik-tanpa-resep/
- https://www.emc.id/id/care-plus/tak-boleh-sembarangan-ini-dampak-konsumsi-antibiotik-tanpa-petunjuk-dokter
- https://www.halodoc.com/artikel/bahaya-konsumsi-antibiotik-tanpa-resep-dokter?srsltid=AfmBOoo_Kew1GFOzQcE5xUx7rgG0RWJDSJKmk6y6_OTuLdrIVlgTYnYG