Asam Folat dan Risiko Kehamilan: Mengurangi Peluang Terjadinya Spina Bifida


Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi, Cocok untuk Ibu Hamil

Asam folat adalah salah satu nutrisi penting yang harus dipenuhi oleh wanita sebelum dan selama kehamilan. Sebagai salah satu bentuk vitamin B (vitamin B9), asam folat memainkan peran penting dalam proses pembentukan dan perkembangan awal janin. Salah satu risiko utama jika ibu hamil kekurangan asam folat adalah meningkatnya kemungkinan terjadinya spina bifida, suatu cacat lahir serius yang memengaruhi perkembangan tulang belakang dan saraf janin.

Apa Itu Spina Bifida?

Myéloméningocèle | Spina-Bifida.org

Spina bifida adalah kelainan tabung saraf (neural tube defect) yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang janin tidak terbentuk dengan sempurna. Kelainan ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada ukuran dan lokasi celah pada tulang belakang. Ada beberapa jenis spina bifida, termasuk:

1. Spina Bifida Occulta: Jenis yang paling ringan, di mana hanya sedikit celah pada tulang belakang dan biasanya tidak menyebabkan gejala.

2. Meningokel: Terjadi ketika meninges (lapisan pelindung saraf tulang belakang) keluar melalui celah di tulang belakang, namun saraf tulang belakang masih berada di tempatnya.

3. Mielomeningokel: Jenis yang paling serius, di mana saraf tulang belakang keluar dari punggung melalui celah, menyebabkan berbagai komplikasi neurologis dan fisik.

Spina bifida dapat menyebabkan masalah serius, seperti lumpuh, gangguan kontrol kandung kemih dan usus, serta keterlambatan perkembangan fisik dan mental.

Mengapa Asam Folat Penting?

Asam folat adalah nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan tabung saraf janin, yang berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang. Tabung saraf ini mulai terbentuk pada minggu-minggu awal kehamilan, sering kali sebelum seorang wanita menyadari bahwa ia sedang hamil. Kekurangan asam folat selama periode ini dapat menghambat penutupan sempurna tabung saraf, yang berpotensi menyebabkan cacat lahir seperti spina bifida dan anencephaly (kondisi di mana sebagian besar otak tidak berkembang).

Bagaimana Asam Folat Mengurangi Risiko Spina Bifida?

Asam folat membantu memastikan bahwa tabung saraf menutup dengan sempurna selama tiga hingga empat minggu pertama kehamilan. Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan asam folat yang cukup dapat mengurangi risiko terjadinya spina bifida hingga 70%. Oleh karena itu, penting bagi wanita yang berencana untuk hamil atau yang berada pada usia subur untuk memastikan mereka mendapatkan cukup asam folat setiap hari, bahkan sebelum konsepsi.

Rekomendasi Asupan Asam Folat

Untuk mengurangi risiko spina bifida dan cacat lahir lainnya, berikut adalah rekomendasi asupan asam folat yang disarankan:

1. Wanita yang Merencanakan Kehamilan: Disarankan mengonsumsi suplemen asam folat sebanyak 400 mikrogram (mcg) setiap hari setidaknya satu bulan sebelum konsepsi dan selama trimester pertama kehamilan.

2. Wanita Hamil: Dosis suplemen asam folat ditingkatkan menjadi 600 mcg per hari selama masa kehamilan, terutama di trimester awal.

3. Wanita dengan Riwayat Kehamilan Cacat Tabung Saraf: Wanita yang sebelumnya memiliki bayi dengan cacat tabung saraf mungkin dianjurkan untuk mengonsumsi dosis asam folat yang lebih tinggi, yaitu sekitar 4.000 mcg per hari, setelah berkonsultasi dengan dokter.

Sumber Makanan Kaya Asam Folat

Meskipun suplemen asam folat sangat penting, wanita juga bisa mendapatkan asupan asam folat dari makanan. Beberapa makanan yang kaya asam folat meliputi:

– Sayuran berdaun hijau gelap (bayam, kale, brokoli)
– Buah-buahan (jeruk, stroberi, pisang, alpukat)
– Kacang-kacangan (lentil, buncis, kacang hitam)
– Hati ayam atau sapi
– Sereal dan roti yang diperkaya asam folat
– Produk gandum utuh

Namun, sering kali asam folat dari makanan tidak cukup memenuhi kebutuhan harian, itulah sebabnya mengapa suplemen tambahan tetap diperlukan.

Faktor Risiko Kekurangan Asam Folat

Beberapa wanita mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami kekurangan asam folat dan, oleh karena itu, lebih rentan terhadap bayi lahir dengan spina bifida. Beberapa faktor risiko tersebut termasuk:

Diet Rendah Asam Folat: Wanita yang tidak mengonsumsi makanan kaya folat atau tidak mengonsumsi suplemen asam folat memiliki risiko lebih tinggi.

Obesitas: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami kehamilan dengan cacat tabung saraf.

Diabetes: Wanita dengan diabetes yang tidak terkontrol berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan spina bifida.

Penggunaan Obat Tertentu: Obat-obatan tertentu, seperti obat anti-kejang, dapat mengganggu penyerapan asam folat dalam tubuh. Jika Anda sedang mengonsumsi obat ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan.

Asam folat adalah elemen penting dalam pencegahan cacat tabung saraf seperti spina bifida. Bagi wanita yang berencana untuk hamil atau yang sudah hamil, memastikan asupan asam folat yang cukup, baik melalui makanan maupun suplemen, sangatlah penting. Dengan perencanaan yang baik dan pemahaman tentang nutrisi yang tepat, risiko terjadinya spina bifida dapat dikurangi secara signifikan, sehingga memberikan awal yang sehat bagi perkembangan janin.

Penting bagi setiap calon ibu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai asupan asam folat dan kebutuhan nutrisi lainnya, serta memastikan pola makan seimbang yang mendukung kehamilan sehat.

Referensi :


Bagikan halaman ini