Mitos dan Fakta Seputar Nutrisi Ibu Hamil: Apa yang Harus Diketahui?


12.300+ Ahli Gizi Ilustrasi, Grafik Vektor, & Clip Art Bebas Royalti Terbaik - iStock

iStock

Nutrisi selama kehamilan.

Salah satu aspek terpenting dalam menjaga kesehatan ibu dan janin adalah nutrisi yang baik. Namun, banyak mitos yang beredar mengenai makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Mari mengupas mitos dan fakta seputar nutrisi ibu hamil agar calon ibu dapat memahami informasi yang benar dan mengambil keputusan yang tepat untuk kesehatan mereka.

1. Mitos: Ibu Hamil Harus Makan untuk Dua Orang

Faktanya, meskipun kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan, bukan berarti ibu hamil harus makan untuk dua orang dalam arti harfiah. Kebutuhan kalori ekstra baru meningkat pada trimester kedua dan ketiga, sekitar 300-500 kalori per hari. Yang penting adalah kualitas makanan, bukan kuantitas. Fokuslah pada makanan bergizi yang kaya vitamin, mineral, protein, dan serat daripada makan dalam jumlah berlebihan.

2. Mitos: Makanan Pedas Bisa Menyebabkan Keguguran

Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan keguguran. Makanan pedas mungkin menyebabkan gangguan pencernaan, seperti heartburn atau mulas, tetapi tidak ada hubungan langsung dengan keguguran. Namun, jika ibu hamil memiliki gangguan lambung atau tidak nyaman setelah makan makanan pedas, sebaiknya dihindari demi kenyamanan.

3. Mitos: Minum Kopi Harus Dihindari Selama Kehamilan

Faktanya, kafein dalam kopi memang perlu dibatasi, tetapi bukan berarti ibu hamil harus benar-benar menghindarinya. Para ahli merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein hingga 200 mg per hari, yang setara dengan satu cangkir kopi. Konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko keguguran dan berat badan lahir rendah, tetapi dalam batas aman, kopi masih bisa dinikmati.

4. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Mengonsumsi Ikan Laut

Faktanya, ikan laut sebenarnya adalah sumber protein dan omega-3 yang sangat baik, yang penting untuk perkembangan otak janin. Namun, beberapa jenis ikan mengandung merkuri dalam jumlah tinggi, yang berbahaya bagi perkembangan sistem saraf bayi. Juga ikan yang dimakan mentah seperti sushi dan sashimi. Ikan seperti salmon, sarden, dan ikan tenggiri Atlantik aman untuk dikonsumsi. Hindari ikan bermerkuri tinggi seperti hiu, ikan pedang, dan king mackerel.

5. Mitos: Semua Produk Susu Aman untuk Ibu Hamil

Faktanya tidak semua produk susu aman bagi ibu hamil. Produk susu yang tidak dipasteurisasi, seperti keju lunak dari susu mentah, dapat membawa risiko infeksi bakteri seperti listeria, yang dapat menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan. Pilihlah produk susu yang telah dipasteurisasi untuk memastikan keamanannya.

6. Mitos: Mengonsumsi Telur Mentah Baik untuk Kesehatan

Faktanya, telur mentah atau setengah matang dapat mengandung bakteri salmonella, yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Penting untuk selalu memasak telur hingga matang sempurna, sehingga bagian kuning dan putihnya padat, untuk mencegah risiko infeksi bakteri. Selain itu, telur matang adalah sumber protein, vitamin D, dan kolin yang baik bagi kehamilan.

7. Mitos: Karbohidrat Harus Dihindari Selama Kehamilan

Faktanya, karbohidrat adalah sumber energi utama dan tidak seharusnya dihindari selama kehamilan. Yang penting adalah memilih karbohidrat yang sehat, seperti gandum utuh, oatmeal, beras merah, dan quinoa, daripada karbohidrat olahan seperti roti putih dan gula. Karbohidrat kompleks juga memberikan serat yang membantu mencegah sembelit, masalah umum selama kehamilan.

8. Mitos: Makan Pepaya atau Nanas Bisa Membahayakan Janin

Faktanya pepaya matang dan nanas aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Mitos ini berasal dari keyakinan bahwa buah-buahan ini bisa menyebabkan kontraksi atau keguguran. Pepaya yang belum matang memang mengandung lateks yang bisa memicu kontraksi, tetapi pepaya matang justru kaya vitamin C dan serat yang bermanfaat bagi pencernaan ibu hamil. Nanas juga aman dalam jumlah moderat meskipun mengandung bromelain, namun dalam jumlah kecil yang tidak membahayakan.

9. Mitos: Asupan Lemak Harus Dihindari Selama Kehamilan

Faktanya, lemak yang sehat sangat penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf janin. Ibu hamil tidak harus menghindari semua lemak, melainkan memilih lemak sehat, seperti asam lemak omega-3 dari ikan, alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Hindari lemak trans dan lemak jenuh berlebihan yang bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.

10. Mitos: Mengidam Harus Dipenuhi untuk Kesehatan Bayi

Faktanya, mengidam adalah fenomena umum selama kehamilan, tetapi itu tidak berarti setiap keinginan harus dipenuhi demi “kesehatan bayi.” Mengidam mungkin disebabkan oleh perubahan hormon atau kebutuhan nutrisi tertentu, tetapi tidak ada bukti bahwa tidak memenuhi mengidam akan membahayakan bayi. Fokuslah pada pola makan yang seimbang dan hindari mengonsumsi makanan tidak sehat hanya karena dorongan mengidam.

Kesimpulan

Kehamilan sering kali dibarengi dengan berbagai mitos tentang apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Penting bagi ibu hamil untuk memilah informasi yang beredar dan selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan asupan nutrisi yang tepat. Nutrisi yang baik tidak hanya berpengaruh pada kesehatan ibu, tetapi juga memainkan peran penting dalam perkembangan janin yang optimal. Jangan ragu untuk mencari informasi dari sumber yang kredibel dan mendiskusikan segala kekhawatiran dengan dokter atau bidan.

Referensi :


Bagikan halaman ini